Русские видео

Сейчас в тренде

Иностранные видео


Скачать с ютуб [Asli] Penampakan Tembok yang Dipanjat Jendral AH Nasution untuk Selamatkan Diri saat G30S/PKI в хорошем качестве

[Asli] Penampakan Tembok yang Dipanjat Jendral AH Nasution untuk Selamatkan Diri saat G30S/PKI 1 год назад


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru



[Asli] Penampakan Tembok yang Dipanjat Jendral AH Nasution untuk Selamatkan Diri saat G30S/PKI

TRIBUN-VIDEO.COM - Jendral Abdul Harus Nasution adalah satu-satunya jendral yang lolos dari target penculikan pasukan Cakrabirawa dalam peristiwa G30S/PKI. AH Nasution lolos dari serbuan pasukan Cakrabirawa yang menyerbu rumahnya di Jalan Teuku Umar Nomor 40, Menteng, Jakarta Pusat pada 1 Oktober 1965 dini hari. Nasution merupakan target utama dalam operasi penculikan pada malam tersebut. Pemicu Nasution jadi target utama yakni karena sikap dan pandangannya terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI). Di sisi lain, pengaruh Nasution dalam tubuh TNI juga disinyalir masih besar sebagai jenderal senior di sana. Tokoh yang bertugas memimpin pasukan penangkapan Nasution adalah Letnan Doel Arief dan timnya yang terdiri dari empat truk dan dua mobil. Oleh karena itu, jumlah pasukan yang dikerahkan untuk menjemputnya pun lebih banyak, hampir dua pleton yang menumpang 3 truk dan 2 mobil web. Pukul 04.00 pagi, mereka berusaha masuk ke kediaman rumah Nasution secara diam-diam. Sekitar 15 tentara dikirim masuk ke dalam rumah. Mereka mengira Nasution pasti sudah terlelap. Namun, ternyata ia masih terjaga bersama istrinya. Nasution sendiri tidak mendengar ada suara apapun. Sementara istrinya mengatakan bahwa ia mendengar ada suara pintu yang dibuka paksa. Johanna Sunari istri Nasution kemudian beranjak dari tempat tidurnya dan mengintip dari balik pintu kamar yang ia buka. Johanna terkejut ternyata rumahnya telah dibobol oleh pasukan Cakrabirawa, ia lantas memberi tahu bahwa pasukan yang akan membunuh suaminya telah datang. Nasution kala itu lantas mengajak Johanna dan sang putri Ade Irma Nasution untuk kabur dari pintu belakang kamarnya. Namun ketika hendak menyusuri koridor pintu samping rumahnya, Nasution dan anak istrinya dihujani tembakan dari pasukan Cakrabirawa. Mendengar suara letusan tembakan beberapa kali, ibunda dari Nasution juga terbangun dari tidurnya. Kamarnya persis berada di sebelah kamar Nasution. Ibu dan adik Nasution, Mardiah langsung berlari ke kamar tidur Nasution. Di dalam kamar tersebut, Johanna kemudian menitipkan putrinya yakni Ade Irma Nasution kepada adik iparnya, Mardinah. Namun karena panik, Mardiah malah membawa keluar Ade Irma lewat pintu yang seharusnya tak dibuka. Pasukan Tjakrabirawa langsung menghujani tembakan kepada Mardiah dan Ade Irma. Kondisi malam berdarah itu semakin menegangkan karena Nasution disudutkan dengan dua pilihan sulit. Nasution didesak Johanna untuk pergi menyelamatkan diri namun di sisi lain putrinya sedang terluka terkena tembakan. Nasution kemudian keluar melalui pintu belakang kamarnya menuju pekarangan samping rumah. Sang Jendral pun kemudian memanjat tembok pagar Kedutaan Besar Irak yang bersebelahan dengan rumahnya. Sementara ketika Nasution menyelamatkan diri, Lettu Pierre Tendean terbangun dari tidurnya di paviliun sebelah rumah Nasution. Dia kemudian masuk ke rumah Nasution dengan membawa senjata. Pasukan penjemput kemudian bertanya siapa dia. Tendean kemudian menjawab dia adalah ajudan Nasution. Namun, sebagian besar pasukan salah mendengar dan mengiranya sebagai Nasution. Tendean diikat dan dibawa ke truk. Tak lama, bunyi peluit terdengar. Isyarat misi penculikan jenderal berhasil dilakukan. Nasution yang lari ke Kedubes Irak bersembunyi di tong tatakan air sampai pagi hingga akhirnya keluar ketika kondisi sudah aman. Kala itu, Johanna menyuruh Kolonel Hidayat, Komandan Paspampres untuk menjemput suaminya di Kedubes Irak. Kolonel Hidayat membawa dan menyembunyikan Nasution di bagasi mobil sampai ke markas Kostrad. Dalam malam berdarah G30S/PKI, tidak seperti jenderal yang lain, AH Nasution menjadi satu-satunya orang yang selamat dari target pembunuhan. Namun malam itu ajudannya, Pierre Tandean diculik dan buah hatinya turut tewas dengan luka tembak di punggungnya. Kini, rumah yang menjadi saksi sejarah peristiwa berdarah itu telah dijadikan sebagai Museum Jenderal Besar AH Nasution. Museum itu berisi diorama peristiwa pada malam mencekam tersebut. Di samping rumah Nasution juga masih ada pagar tembok yang dipanjat sang jendral untuk menyelematkan diri dari pasukan Cakrabirawa.(*)

Comments