Русские видео

Сейчас в тренде

Иностранные видео


Скачать с ютуб Tips Meningkatkan Produksi Susu Kambing di Masa Kering Kandang в хорошем качестве

Tips Meningkatkan Produksi Susu Kambing di Masa Kering Kandang 2 года назад


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru



Tips Meningkatkan Produksi Susu Kambing di Masa Kering Kandang

#susukambing #keringkandang #kambingperah Pengembangan budi daya ternak kambing saat ini sangat berpotensi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Karena, daging dan susunya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Susu kambing merupakan sumber protein untuk meningkatkan gizi keluarga dan mempunyai potensi sebagai obat dari beberapa penyakit seperti asma, TBC, serta pemulihan kesehatan. Disamping digunakan sebagai obat, susu kambing juga mempunyai nilai gizi yang tinggi karena komposisi lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral lainnya. Suatu ternak dapat dikategorikan sebagai ternak perah apabila memilki produksi susu melebihi kebutuhan dari anaknya sehingga kelebihan susu tersebut dapat diambil dan dikonsumsi manusia. Tidak semua hewan mamalia dapat dikategorikan sebagai ternak perah. Kambing peranakan etawah (PE) merupakan salah satu jenis kambing yang umum untuk dijadikan ternak perah. Kambing PE yang telah beradaptasi dengan lingkungan Indonesia dapat memproduksi susu 0.5-1.2 L/hari (Supriyati et al. 2008). Menurut Atabany (2013), kambing PE rata-rata dapat memproduksi susu sebanyak 0.9 kg/hari. Setiap individu kambing PE memiliki produksi susu yang beragam. Produksi susu kambing PE dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti umur beranak pertama, suhu lingkungan, pakan, genetik, jumlah anak perkelahiran, tata laksana pemeliharaan, periode laktasi, dan jumlah laktasi. Periode dan jumlah laktasi merupakan faktor yang perlu diperhatian agar produksi susu kambing PE optimal. Masa laktasi adalah masa dimana ternak kambing perah memproduksi susu setelah beranak sampai dikeringkan (tidak diperah). Kambing PE mempunyai masa laktasi sekitar 180 hari (Atabany 2013). Kambing yang berada pada masa laktasi disarankan untuk diperah sebanyak 2 kali sehari dengan selang pemerahan selama 12 jam. Jumlah pemerahan akan berpengaruh produksi susu. Susu yang dihasilkan oleh induk kambing akan meningkat mulai dari induk beranak hingga tercapainya puncak produksi. Sementara itu produksi akan menurun berangsur-angsur hingga berakhirnya masa laktasi. Induk kambing yang produksi susunya hanya 100 cc per hari atau telah bunting 3 bulan sebaiknya dihentikan pemerahannya di hari berikutnya. Penghentian pemerahan atau masa kering sangatlah penting agar produksi pada periode berikutnya tidak menurun. Masa kering juga berfungsi untuk member kesempatan induk kambing menumpuk cadangan zat makanan dan untuk pertumbuhan janin. Pengeringan induk kambing dilakukan selama 6-8 bulan dengan menghentikan total pemerahan dan memberikan pakan padat energi dengan bahan kering yang tinggi. Peternak yang memelihara kambing PE untuk dimanfaatkan susunya haruslah memiliki rekording atau pencatatan yang baik, hal penting yang harus dicatat oleh peternak yang memelihara kambing laktasi adalah usia ternak, produksi susu, dan tetua ternak. Hal lain yang harus dilakukan peternak yang memelihara kambing laktasi adalah seleksi ternak. Ternak yang memiliki produksi susu rendah disarankan segera diafkir dan mempertahankan ternak yang memiliki produksi susu tinggi atau tetua yang berproduksi susu tinggi. Selain itu ternak tua yang mencapai umur 6 tahun juga segera diafkir karena telah melewati masa produksi susu maksimum. Produksi susu maksimum kambing PE dicapai pada umur 4 atau 5 tahun. #cakapcakapsaungdoka #podcast #peternak #ternak #kambing #domba #dokadilinsitute #peternakan #kesehatanhewan

Comments