Русские видео

Сейчас в тренде

Иностранные видео


Скачать с ютуб Timor Leste: Kembalinya 'gadis rampasan perang' 23 tahun usai insiden pembantaian di gereja Suai в хорошем качестве

Timor Leste: Kembalinya 'gadis rampasan perang' 23 tahun usai insiden pembantaian di gereja Suai 1 год назад


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru



Timor Leste: Kembalinya 'gadis rampasan perang' 23 tahun usai insiden pembantaian di gereja Suai

Sepekan setelah jajak pendapat yang memenangkan warga pro-kemerdekaan Timor Timur, milisi bersama gabungan aparat Indonesia berencana membawa para pengungsi ke wilayah Indonesia di Timor Barat. Namun, ratusan warga yang mengungsi di gereja—yang sebagian besar mendukung kemerdekaan Timor Timur—menolak. Apa yang terjadi sesudahnya adalah seperti yang diceritakan Bonita dalam video ini. Para milisi mengepung dan menyerbu warga di dalam gereja dengan rentetan tembakan senjata api dan serangan senjata tajam. Kompleks bangunan gereja pun mereka bakar dan barang-barang di dalamnya mereka jarah. Sebanyak 136 nama korban dikenang hari ini di sebuah monumen yang didirikan di Suai setelah kemerdekaan Timor Timur—yang berganti nama menjadi Timor Leste pada 2002. Ini adalah kisah dan kesaksian dari korban dan penyintas insiden mengerikan tersebut, 23 tahun setelah peristiwa itu terjadi. Video produksi: Anindita Pradana dan Ayomi Amindoni ============ Berlangganan channel ini di sini: https://bit.ly/2Mkg9hY Ini adalah channel resmi BBC Indonesia, di mana kami menyajikan berita internasional dan berita nasional yang akurat dan tidak berpihak. Video tentang berita terkini disajikan dalam berbagai format, mulai dari video dokumenter, video eksplainer, dan wawancara tokoh. Terima kasih telah mengunjungi kami. Ikuti juga akun media sosial kami lainnya: ▪️ Instagram:   / bbcindonesia   ▪️ Twitter:   / bbcindonesia   ▪️ Facebook:   / bbcnewsindonesia   #bbcindonesia

Comments