Русские видео

Сейчас в тренде

Иностранные видео


Скачать с ютуб Gusdur dan Perayaan Imlek di Indonesia в хорошем качестве

Gusdur dan Perayaan Imlek di Indonesia 3 года назад


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru



Gusdur dan Perayaan Imlek di Indonesia

#gusdur #imlek #capgomeh Sebelum Abdurrahman Wahid atau Gusdur menjabat sebagai presiden, beliau dikenal di dunia sebagai tokoh pluralisme. Gusdur yang bertempat tinggal di Ciganjur Jakarta Selatan ini memiliki pandangan, bahwa setiap warga negara tanpa memperhatikan etnis, agama, dan politiknya memiliki hak dan kedudukan yang sama di depan hukum. Pandangan ini merupakan esensi dari ajaran Islam yang tidak membedakan siapapun, karena Islam merupakan rahmat bagi semesta alam. Tak hanya berteori, gus dur pun merealisasikan gagasannya ketika menjadi presiden pada 1999. Kemudian, beliau mencabut inpres No. 14 tahun 1967 dengan menerbitkan inpres no. 6 tahun 2000. sejak itulah, komunitas tionghoa bebas kembali menjalankan kepercayaan dan budayanya. Inpres yang terbit tersebut membawa suka cita yang telah lama surut. tahun baru imlek setiap tahunnya dirayakan. Berbagai kegiatan dirayakan seperti pawai budaya dan cap go meh rutin diselenggarakan di Indonesia. Imlek atau Sinchia merupakan pesta rakyat yang paling utama dalam kalender Tionghoa. Perayaan Tahun Baru Cina tidak hanya dirayakan di negeri Tiongkok, tapi juga di Indonesia. Tahun Baru Imlek biasanya jatuh pada akhir bulan Januari atau awal Februari. Menjelang Imlek hingga Capgomeh di kawasan Pecinan Glodok terlihat para pedagang menjual berbagai kebutuhan seperti makanan khas, pakaian, hingga asesoris imlek. Tidak hanya perayaan imlek, pada masa pemerintahan presiden abdurrahman wahid di tahun 2000, agama konghucu mendapatkan pengakuan resmi sebagai salah satu dari 6 agama resmi di indonesia. dengan demikian keturunan tionghoa dapat menjalankan ibadah agamanya secara terbuka dan merayakannya. Sebagai ungkapan rasa terima kasih yang tak terhingga, masyarakat tionghoa mengangkat Gus dur sebagai Bapak Tionghoa Indonesia. Bahkan di kompleks Taman Budaya di Taman Mini terdapat perpustakaan Gus Dur yang menyimpan buku-buku dan menyajikan informasi perjalanan Abdurrahman Wahid.

Comments