Русские видео

Сейчас в тренде

Иностранные видео


Скачать с ютуб Momen Bersejarah ketika The Daddies Menaklukkan Pasangan No. 1 Korea di Kandangnya в хорошем качестве

Momen Bersejarah ketika The Daddies Menaklukkan Pasangan No. 1 Korea di Kandangnya 1 год назад


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru



Momen Bersejarah ketika The Daddies Menaklukkan Pasangan No. 1 Korea di Kandangnya

MATCH: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan [INA] VS. Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong [KOR] Final ASIAN Games 2014 Incheon, South Korea ========== Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengungkapkan pertandingan paling menakutkan sepanjang duet mereka sebagai pasangan ganda putra Indonesia. Mohammad Ahsan sendiri memilih final Asian Games 2014 sebagai laga yang paling mengerikan sekaligus sangat ingin dimenanginya. Hal tersebut disampaikan Ahsan saat hadir sebagai pembicara pada acara Bincang Media Hari Pahlawan bertajuk 'Perjuangan Klub dalam Melahirkan Pahlawan Bulu Tangkis Indonesia' secara virtual, Kamis (12/11/2020). "Pertandingan paling menakutkan bagi saya itu Asian Games 2014," kata Mohammad Ahsan. Bukan tanpa alasan pria kelahiran Palembang itu memilih final Asian Games 2014. Menurut Ahsan, ada berbagai faktor yang membuat laga tersebut menjadi sangat sulit untuknya. Salah satunya karena dia dan Hendra Setiawan berhadapan dengan Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong yang kala itu merupakan pasangan ganda putra nomor satu dunia. Dari rekor pertemuan sebelumnya, Ahsan/Hendra tercatat kalah lima kali dari enam pertandingan. "Waktu itu saya habis cedera dan tidak sempat ikut kejuaraan dunia. Rekor pertemuan kami dengan lawan juga jauh dan mereka diuntungkan karena status tuan rumah," kata Ahsan. "Lawannya waktu itu Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong. Kami sebelumnya sudah sering kalah dari mereka. Lalu, kami juga ditargetkan bawa pulang medali emas," ucap Ahsan lagi. Mohammad Ahsan sekaligus mengungkapkan cerita menarik di balik beratnya perjuangan meraih medali emas Asian Games 2014. Kala itu nasib pelatih mereka, Herry Iman Pierngadi, juga dipertaruhkan jika mereka gagal menjadi juara. Pada akhirnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil membawa pulang medali emas setelah mengandaskan Lee/Yoo dengan skor 21-16, 16-21, 21-17. "Sempat ada omongan kalau tidak berhasil, pelatihnya mau diganti. Terlepas dari itu, kami ingin dapat medali emas," kata Ahsan. "Memang ada banyak tekanan, tetapi tidak terlalu dipikirkan dan mencoba yang terbaik. Akhirnya tercapai dan merasa lega," lanjutnya. Berbeda dengan Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan memilih All England 2019 menjadi laga terhorornya. "Waktu itu otot saya sempat ketarik. Akan tetapi, saya pikir ada kesempatan untuk menang jadi saya paksakan saja meski sakit. Syukur akhirnya kami menang," ujar Hendra Setiawan. Pada All England 2019, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengalahkan wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 11-21, 21-14, 21-12. (Kompas). #ahsanhendra #AhsanSetiawan #AsianGames2014 #leeyongdae

Comments