Русские видео

Сейчас в тренде

Иностранные видео


Скачать с ютуб Tragedi di Bulungan tahun 1964 - Runtuhnya Istana Kesultanan Bulungan oleh Oknum TNI dan PKI в хорошем качестве

Tragedi di Bulungan tahun 1964 - Runtuhnya Istana Kesultanan Bulungan oleh Oknum TNI dan PKI 2 года назад


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru



Tragedi di Bulungan tahun 1964 - Runtuhnya Istana Kesultanan Bulungan oleh Oknum TNI dan PKI

Tanggal 17 Agustus 1949, Bendera Merah Putih berkibar gagah di halaman Istana Kesultanan Bulungan di Tanjung Palas. Upacara pengibaran bendera diinisiasi dan dipimpin langsung oleh Sultan Maulana Muhammad Jalaluddin, disaksikan sekian banyak rakyat, para bangsawan, serta pejabat kesultanan. Bulungan, ialah sebuah negeri makmur yang terletak di timur laut Kalimantan, dikaruniai wilayah dengan sumber daya alam yang melimpah, terutama minyak bumi dan hasil hutan. Usai kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, Bulungan dan seluruh kesultanan di Kalimantan Timur ketika itu berada dalam kekuasaan tentara Sekutu dan NICA. Sultan Muhammad Jalaluddin pun mengirim utusannya, Datu Bendahara, untuk menembus blokade Belanda dan menyampaikan mandat Kesultanan Bulungan kepada pemerintah Republik Indonesia di Yogyakarta. Dan pada tanggal 27 Desember 1949, Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia. Setelah pengakuan kedaulatan, Sultan Muhammad Jalaluddin memerintah Daerah Istimewa Bulungan hingga wafatnya pada tahun 1958. Pasca Dekrit Presiden tahun 1959 dan memasuki era Demokrasi Terpimpin, kedudukan Daerah Istimewa Bulungan kemudian dihapuskan dan diubah menjadi Kabupaten Bulungan. Mulai saat itu, eksistensi Kesultanan Bulungan hanya bersifat sebagai sebuah institusi kerajaan adat dan pelestari budaya. Meski sudah tak berstatus daerah istimewa, kehidupan rakyat dan bangsawan Bulungan tetap berjalan normal. Setidaknya, sampai pemerintah Indonesia di bawah Presiden Sukarno memutuskan untuk bermusuhan dengan Malaysia dan melancarkan Operasi Dwikora (Ganyang Malaysia). Konfrontasi tersebut berimbas pula terhadap eksistensi Kesultanan Bulungan. Hingga akhirnya, peristiwa berdarah yang tidak seharusnya terjadi, pecah pada pertengahan tahun 1964; insiden yang di kemudian hari dikenal sebagai Tragedi Bultiken, akronim dari nama tiga suku asli di Kalimantan Utara, yaitu Bulungan, Tidung dan Kenyah. [Dari Berbagai Sumber] *) East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy https://bit.ly/3s0tq4d #sejarahindonesia #bultiken #kalimantanutara

Comments