Скачать с ютуб Cigarettes Of Ours (Originally by Ardhito Pramono) //Myusik From The Kamar// в хорошем качестве

Cigarettes Of Ours (Originally by Ardhito Pramono) //Myusik From The Kamar//

Diawal ketika EP terbaru Mas Dhito keluar, lagu ini yang paling berkesan bagi saya. A Letters To My 17 Years Old berisi lima lagu, dan Cigarettes Of Ours ini yang menurut saya memiliki warna musik yang paling unik. Serta ketika menelaah bahasa lagunya, ingatan saya terseret kebelakang ketika saya dalam sebuah ruang dan waktu bertemu dengan Ardhito Pramono. Pertemuan itu menghasilkan pertanyaan "Bang, gimana sih cara lu menerjemahkan keadaan menjadi sebuah lirik lagu?" dengan panjang lebar Mas Dhito menjelaskan, namun intinya adalah 'menghayal', sebab seniman diberikan kepekaan lebih dan kadar baper yang tinggi. Dalam penjelasan itu, Mas Dhito juga memberikan beberapa contoh. Salah satu yang menacap dalam ingatan dan terekam dalam voice recorder adalah khayalannya tentang mantan kekasih. Katanya, "Lu ngrokok misalnya, didepan sebuah cafe lu duduk, ngrokok. Trus lu bareng mantan lu misalnya. Mantan lu juga ngrokok. Trus abis itu lu lagi menikmati banget suasana itu. Lu taruh rokoknya, mantan lu juga taruh rokoknya. Lu bisa ngebayangin gitu, dan gue pun juga suka ngebayangin. Gimana kalo tiba-tiba mantan gue cabut, trus gue duduk disini selama berjam-jam tapi ternyata yang gue rasa berjam-jam itu udah bertaun-taun, berpuluh-puluh taun, sampe gue liat mantan gue dateng dengan cowok barunya, tiba-tiba dia dateng sama suaminya, anak-anaknya, cucunya, dan meninggal ditoko itu." Sebebas itu seorang seniman berkhayal untuk karyanya. Dan setidak-adanya aturan bagi seorang musisi untuk menumpahkan mimpi dan khayalannya dalam karya yang Ia cipta. Panjang umur karya suara! Temukan saya dilain sosial media!   / adhabuyung     / kiarakelana     / adha-buyung     / adhabuyung