Скачать с ютуб Tampang Biadab 7 Gembong G30S/PKI, dari DN Aidit, Brigjen Soepardjo, hingga Letkol Untung в хорошем качестве

Tampang Biadab 7 Gembong G30S/PKI, dari DN Aidit, Brigjen Soepardjo, hingga Letkol Untung

TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah tokoh yang terlibat dalam peristiwa berdarah G30S/PKI tahun 1965 ditangkat dan diadili atas tindakan kudeta yang mereka lakukan. Sejumlah nama mulai Syam Kamaruzaman, DN Aidit, Brigjen Soepardjo, Letkol Untung, Kolonel Latief, Kapten Suradi, hingga Dr Soebandrio ditangkap hingga diadili. Tak semuanya ditangkap dan diadili di pengadilan militer luar biasa, ada pula yang ditangkap dan langsung dieksekusi mati, ia adalah DN Aidit. Dalam video dokumenter NBC tahun 1967, ditampilkan wajah sejumlah tokoh yang terlibat dalam G30S/PKI. Video tersebut menampilkan wajah tokoh-tokoh PKI semasa hidup maupun saat menjalani proses hukum sebelum akhirnya dieksekusi mati. Dalam video dokumenter itu ditampilkan sosok DN Aidit saat masih aktif dalam dunia perpolitikan Indonesia. Tak hanya DN Aidit, wajah Dr Soebandrio saat masih aktif dalam politik tanah air juga ditampilkan. Syam Kamaruzaman ditampailkan wajahnya ketika ia menjalani sidang di pengadilan militer luar biasa. Syam disebutkan berperan menyusun daftar orang yang menjadi target peculikan dan menyusun kekuatan dari pihak militer yang pro terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI). Syam sebelumnya berada di PKI sebagai Kepala Biro Chusus Partai Komunis Indonesia (PKI) yang juga teman dekat dari DN Aidit, ketua CC PKI. Wajah Brigjen Mustafa Sjarief Soepardjo ditampilkan saat ia menjalani proses hukum di pengadilan militer luar biasa. Ketika teman-teman sejawatnya telah dieksekusi mati, hanya Soepardjo yang berhasil lolos hingga tahun 1967. Soepardjo bersembunyi dari kejaran Kodam V/Jaya di berbagai tempat mulai dari Pasar Senen, Cilincing, hingga Halim Perdana Kusuma. Letkol Untung Syamsuri ditampilkan saat berada di tahanan, wajahnya tampak banyak berubah dari sebelum terlibat dengan PKI. Untung adalah Komandan Batalyon I Cakrabirawa dan pernah meraih penghargaan Bintang Sakti atas dedikasinya dalam Operasi Trikora pembebasan Irian Barat. Akan tetapi, dia justru terlibat dalam pembantaian G30SPKI. Kondisi memprihatinkan Kolonen Abdul Latief juga diperlihatkan, dengan tubuhnya yang tampak kurus ia terlihat sedang terbaring di tempat tidur penjara. Saat sidang, Kolonel Abdul Latief menyatakan bahwa ia menaruh curiga terhadap Soeharto. Soerharto disebut tau rencana G30S/PKI, Kolonel Latief bahkan mengaku sudah dua kali menemuinya sebelum kejadian.(*)