Русские видео

Сейчас в тренде

Иностранные видео


Скачать с ютуб Nasib Tragis Letkol Untung Dalang G30S/PKI yang Dikenali dalam Bus saat Melarikan Diri ke Semarang в хорошем качестве

Nasib Tragis Letkol Untung Dalang G30S/PKI yang Dikenali dalam Bus saat Melarikan Diri ke Semarang 2 года назад


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru



Nasib Tragis Letkol Untung Dalang G30S/PKI yang Dikenali dalam Bus saat Melarikan Diri ke Semarang

TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah nama melekat kala membahas soal pemberontakan G30SPKI. Nama Letkol Untung Syamsuri di antaranya. Di awal pemerintahan Presiden Soeharto, gembong pemberontakan G30S PKI tahun 1965, Letkol Untung Syamsuri, ditangkap dan dihukum mati. Nama Letnan Kolonel Untung sering disebut dalam peristiwa Gerakan 30 September/PKI atau G30S/PKI. Sebelumnya, Letnan Kolonel Untung adalah penerima Bintang Sakti dalam Operasi Trikora di Irian. Banyak orang yang beranggapan bahwa Untung adalah salah satu pengkhianat dalam peristiwa G30S/PKI. Namun, tidak sedikit orang yang menganggap bahwa dirinya hanyalah boneka bagi oknum-oknum tertentu yang ingin menggulingkan pemerintahan Sukarno. G30SPKI terjadi pada 30 September 1965 di Jakarta dan Yogyakarta yang menewaskan sejumlah jenderal TNI AD hingga perwira muda. Pemberontakan PKI berawal dari penculikan para dewan jenderal Angkatan Darat. Para jenderal ini dibantai secara kejam dan dibuang di sebuah tempat yang kini dikenal dengan nama Monumen Lubang Buaya. Letnan Kolonel Untung bin Syamsuri adalah Komandan Batalyon I Tjakrabirawa yang memimpin Gerakan 30 September pada tahun 1965. Dalam aksi tersebut, 5 dewan Jenderal dan sejumlah prajurit Tentara Nasional Indonesia dan Polri gugur dibunuh dan dimasukkan ke Lubang Buaya. Untung lahir di Desa Sruni, Kedungbajul, Kebumen, Jawa Tengah pada 3 Juli 1926, wafat di Cimahi, Jawa Barat 1966. Dalam buku Untung, Cakrabirawa, dan G30S (2011) karya Petrik Matanasi, sosok bernama asli Kusman ini, sejak kecil telah diangkat anak oleh pamannya yang bernama Syamsuri. Untung adalah bekas anak buah Soeharto ketika ia menjadi Komandan Resimen 15 di Solo. Ia merupakan Komandan Kompi Batalyon 454 yang pernah mendapat didikan politik dari tokoh PKI, Alimin. Semasa perang kemerdekaan Untung bergabung dengan Batalyon Sudigdo yang berada di Wonogiri, Solo. Pada saat itu, Gubernur Militer Kolonel Gatot Soebroto memerintahkan agar Batalyon Sudigdo dipindahkan ke Cepogo, di lereng gunung Merbabu. Kemudian Kusman pergi ke Madiun dan bergabung dengan teman-temannya. Setelah peristiwa Madiun (Pemberontakan PKI 1948), Kusman berganti nama menjadi Untung Sutopo dan masuk TNI melalui Akademi Militer di Semarang. Letkol Untung Sutopo bin Syamsuri, tokoh kunci Gerakan 30 September 1965 adalah salah satu lulusan terbaik Akademi Militer. Sebelum ditarik ke Resimen Cakrabirawa, Untung pernah menjadi Komandan Batalyon 454/Banteng Raiders yang berbasis di Srondol, Semarang. Batalyon ini memiliki kualitas dan tingkat legenda yang setara dengan Yonif Linud 330/Kujang dan Yonif Linud 328/Kujang II. Dalam peristiwa G30SPKI ini, Banteng Raiders akan berhadapan dengan pasukan elite RPKAD di bawah komando Sarwo Edhie Wibowo. Namun saat G30S gagal dalam operasinya, Untung melarikan diri dan menghilang beberapa bulan lamanya. Ia kemudian ditangkap secara tidak sengaja oleh dua orang anggota Armed di Brebes, Jawa Tengah. Letkol Untung Sutopo pun, tak seberuntung namanya. Tepat di tanggal 11 Oktober 1965 dia yang saat itu sedang berusaha melarikan diri ke arah Semarang dengan menumpang kendaraan Bus justru mengalami nasib di luar perhitungannya. Letkol Untung dikenali oleh dua tentara yang sama-sama menumpang bus. Karena kaget dan ingin menghindar akhirnya Letkol Untung melompat keluar bus. Karena kecurigaan kedua tentara yang ada di dalam bus, Untung akhirnya dikejar hingga tertangkap warga di sekitar Asem Tiga Kraton, Tegal. Meski Untung sempat menyembunyikan identitasnya, ia pun tetap tertangkap. Warga pun tak menyangka bisa menangkap mantan Komando Operasional G30S dengan cara yang sangat tidak terduga. Setelah mengalami pemeriksaan di markas CPM Tegal, barulah identitas Untung sepenuhnya terbongkar. Dalam sidang Mahmillub yang kilat, Untung pun dieksekusi di Cimahi, Jawa Barat pada tahun 1966. Tepat setahun setelah G30SPKI meletus. (SUMBER : Dalam buku Untung, Cakrabirawa, dan G30S (2011) karya Petrik Matanasi, (*)

Comments