Скачать с ютуб Mengagumkan !! Joglo Pencu Rumah Adat Kudus di Kawasan Djarum Oasis Kretek Factory Kudus в хорошем качестве

Mengagumkan !! Joglo Pencu Rumah Adat Kudus di Kawasan Djarum Oasis Kretek Factory Kudus

#joglopencu #rumahadatkudus #djarumoasis Rumah Adat Kudus atau Joglo Pencu memiliki ciri khas khas Jawa Pesisir, yaitu adil, terbuka, dan jelas. Rumah Adat Kudus mempunyai jenis atap genteng yang dikenal sebagai Atap Pencu, dengan arsitektur yang penuh seni ukir sederhana yang merupakan ciri khas kota Kudus yang merupakan kombinasi dari budaya Jawa (Hindu), Persia (Islam), Cina (Tionghoa), dan Eropa (Belanda). Rumah ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 1500-an Masehi dan sebagian besar terbuat dari kayu Jati. Meskipun Joglo Kudus dan Joglo Jepara hampir sama, perbedaan yang paling menonjol adalah pintunya: Joglo Kudus hanya memiliki satu pintu, sedangkan Joglo Jepara memiliki tiga pintu. Masing-masing bagian rumah adat Kudus memiliki filosofi yang mencerminkan pandangan hidup penduduknya tentang alam, manusia, dan Tuhan. Rumah Adat Kudus (Joglo Kudus) unik dan istimewa karena arsitekturnya yang didominasi oleh seni ukir sederhana dan komponen-komponennya yang lengkap yang memiliki makna filosofis yang berbeda. Pertama-tama, bentuk dan desain ukirannya mengikuti pola kala (binatang yang menyerupai laba-laba dengan banyak kaki), gajah penjaga, rangkaian bunga melati (sekar rinonce), pola ular naga, buah nanas (sarang lebah), motif burung phoenix, dan masih banyak lagi. Kedua, tata letak rumah adat itu memiliki joglo sebagai ruang tamu dengan soko geder atau tiang tunggal, yang melambangkan bahwa Allah SWT adalah Tunggal/Esa. Ketiga, terdapat bangunan gudang dan ruang keluarga yang didukung oleh empat tiang penyangga. Empat tiang itu adalah simbol yang memberikan panduan kepada penghuni rumah agar dapat menopang kehidupan sehari-hari dengan mengendalikan empat sifat manusia, yaitu amarah, kegelisahan, kehinaan diri, dan ketenangan batin. Keempat, pawon atau dapur berada di bagian paling belakang bangunan rumah. Kelima, pakiwan (kamar mandi) dijadikan simbol untuk mengingatkan manusia agar selalu menjaga kebersihan, baik dalam hal fisik maupun rohani. Keenam, tumbuhan di sekitar pakiwan, termasuk: pohon belimbing, yang melambangkan lima prinsip Islam; pandan wangi, sebagai lambang rezeki yang harum dan halal; bunga melati, yang melambangkan keharuman, perilaku yang baik, dan budi pekerti yang mulia; dan kesucian. music background, courtesy by:    / @donkgedank